Kapten Timnas Indonesia U-23, Witan Sulaeman, menunjukkan semangat pantang menyerah yang luar biasa. Ia bermain hingga akhir laga melawan Guinea U-23 di babak play-off Olimpiade Paris 2024, meskipun kepalanya mengalami luka parah akibat benturan keras dengan pemain lawan.
Benturan keras itu terjadi pada menit ke-19, membuat Witan terkapar di lapangan dan membutuhkan perawatan medis. Ia kemudian bermain dengan kepala dibalut perban. Dedikasi Witan tak sia-sia, ia berhasil membantu Timnas Indonesia U-23 meraih hasil imbang 0-0 di akhir babak pertama.
Namun, perjuangan Witan dan kawan-kawan tak cukup untuk mengantarkan Timnas Indonesia U-23 lolos ke Olimpiade Paris 2024. Guinea U-23 berhasil mencetak gol di babak kedua melalui tendangan penalti, mengunci kemenangan mereka dengan skor 1-0.
Terlepas dari kekalahan, perjuangan Witan dan Timnas Indonesia U-23 patut diapresiasi. Mereka telah melampaui target yang dibebankan, yaitu menembus babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Semangat dan dedikasi mereka menjadi inspirasi bagi para pecinta sepak bola di Indonesia.
Luka parah di kepala Witan menjadi bukti nyata ketangguhan dan pengorbanan seorang atlet demi membela negaranya. Ia menunjukkan bahwa pantang menyerah dan semangat juang adalah kunci untuk meraih prestasi.
Kisah Witan Sulaeman ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap pertandingan sepak bola, terdapat dedikasi, perjuangan, dan pengorbanan luar biasa dari para atlet. Dukungan dan apresiasi dari para pecinta sepak bola sangatlah penting bagi mereka untuk terus berkarya dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
