Ilan Pappe, sejarawan Israel yang terkenal membela Palestina, dicegat dan dinterogasi FBI Di bandara Detroit, AS. Foto/Ali Younes/Al Jazeera
Kejadian itu diungkap Pappe Di sebuah posting Facebook.
Menurut Pappé, yang dikenal Sebab pandangan anti-Zionisnya, pihak berwenang juga menyita ponselnya dan menyalin semuanya Didalam Smart Phone tersebut Sebelumnya akhirnya melepaskannya.
Pria berusia 69 tahun itu mengatakan dia ditanya: “Apakah saya pendukung Hamas? Apakah saya menganggap tindakan Israel Di Gaza sebagai genosida? Apa solusi Pada konflik tersebut?”
Dia juga ditanyai tentang “teman-teman Arab dan Muslimnya” Di AS, termasuk berapa lama dia mengenal mereka dan hubungan seperti apa yang dia miliki Didalam mereka.
Pappé mengatakan dia dilepaskan Setelahnya ada panggilan telepon.
“Mereka melakukan percakapan telepon yang panjang Didalam seseorang, orang Israel?” bunyi posting-an Facebook Pappe, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (17/5/2024).
“Saya tahu banyak Didalam Anda Merasakan Pengalaman Hidup yang jauh lebih buruk, tetapi Setelahnya Prancis dan Jerman menolak masuknya Rektor Universitas Glasgow Sebab menjadi warga Palestina…Tuhan tahu apa yang Akansegera terjadi Lanjutnya,” katanya, mengacu Di pihak berwenang Di Eropa yang menolak masuknya ahli bedah Inggris-Palestina, Ghassan Abu Sitta. Abu Sitta juga diangkat menjadi Rektor Universitas Glasgow.
Mengekspresikan optimismenya, Pappé mengatakan “kabar baiknya” adalah bahwa tindakan seperti interogasinya Dari FBI atau melarang masuknya Abu Sitta Di Bangsa-Bangsa Eropa Menunjukkan “kepanikan dan keputusasaan sebagai reaksi Pada Israel yang Akansegera segera menjadi Bangsa paria Didalam segala implikasi Didalam status tersebut.”
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Sejarawan Israel yang Terkenal Bela Palestina Diinterogasi FBI Di Bandara AS