Bisnis  

Pelibatan Inovator Muda Diharapkan Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan

Peluncuran Sustainable Development Goals Innovation atau SDGI Accelerator Untuk Profesional Muda tahun 2024, Hingga Kantor BRIN, Jakarta, Rabu (16/5/2024). FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Sebanyak 16 Skuat inovator muda Bersama 15 perusahaan Hingga Indonesia Berencana menciptakan Perkembangan Terbaru Untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan Untuk Langkah Sustainable Development Goals Innovation atau SDGI Accelerator Untuk Profesional Muda tahun 2024. Setiap Skuat didorong menciptakan Perkembangan yang tidak hanya Untuk tujuan Sustainability perusahaan, tetapi juga Untuk Negeri.

Langkah yang memasuki tahun kedua ini kembali digelar Indonesia Internasional Compact Networks (IGCN) Pada enam bulan Bersama Februari sampai September 2024. Badan Studi dan Perkembangan Nasional (BRIN) juga terlibat menjadi pusat Perkembangan Untuk memastikan aktualisasi dan Sustainability Bersama hasil-hasil Perkembangan yang dibuat. Para inovator muda Berencana dipandu menjalankan Studi mereka Untuk Menyediakan hasil yang inovatif.

“Hingga IGCN kami percaya bahwa SDGI Berencana berperan penting Untuk mendukung kami memanfaatkan praktik Usaha nasional Bersama Menyediakan pendekatan dan solusi Terbaru dan inovatif Di dunia ekonomi,” kata Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyonodi, Hingga Kantor BRIN, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Ketika Langkah ini selesai Di bulan September 2024, enam Skuat Bersama Perkembangan terbaik Berencana Memperoleh jaringan Internasional yang terdiri Bersama para profesional muda anggota Internasional Compact. Ini adalah kesempatan unik yang ditawarkan kepada para anggota Untuk jaringan Internasional Compact Perserikatan Bangsa-Bangsa (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Bersama pertemuan Internasional itu, para inovator dapat mengimplementasikan ilmunya Hingga perusahaan lokal. Implementasi Perkembangan itu wajib berdasar Di 10 prinsip Hingga bidang Ham (Hakasasi Manusia), seperti perlindungan Hakasasi Manusia yang dinyatakan secara internasional dan memastikan pekerja tidak terlibat Untuk Pelanggar Hakasasi Manusia. Setelahnya Itu Hingga bidang tenaga kerja, perusahaan menjunjung tinggi kebebasan berserikat, menghapus kerja paksa, kerja anak, dan diskriminasi.

Untuk bidang lingkungan, perusahaan wajib mendukung pendekatan kehati-hatian Di tantangan lingkungan, salah satunya keanekaragaman hayati, mempromosikan tanggung jawab lingkungan, dan Menyusun Keahlian ramah lingkungan. Terakhir, perusahaan harus melawan Penyuapan Untuk segala bentuk, termasuk pemerasan dan penyuapan.

Adapun 15 perusahaan yang terlibat tahun ini adalah PT Bank Jago, PT Domas Agrointi Prima, Dynapack Asia, HHP Law Firm, PT Indah Kiat Pulp and Paper, PT Kalbe Farma, PT MMS Group Indonesia, PT Mowilex Indonesia, PT Paragon Technology and Innovation, PT Pertamina Hulu Energy, PT Pertamina International Shipping, PT Prasadah Pamunah Limbah Industri, PT Samudera Indonesia, PT Singaland Asetama, dan PT TBS Energi Utama.

Skuat yang Disalurkan perusahaan-perusahaan ini Memperoleh latar keahlian yang beragam, mulai Bersama departemen operasional, sustainability, komunikasi dan tanggung jawab sosial, Keahlian informasi, hingga Dibagian legal. Mereka Berencana diberikan pengetahuan soal Agenda Global yang komprehensif lewat berbagai modul, webinar internasional, lokakarya pelatihan lokal, pendampingan, studi Peristiwa Pidana langsung, sesi interaktif Bersama rekan kerja dan pakar, serta Kegiatan Studi.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, Agenda Global menjadi salah satu elemen utama Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Maka Itu, kapasitas Studi dan Perkembangan Untuk mencapai daya saing Hingga tingkat Internasional harus terus ditingkatkan.

“Kami percaya hal ini Berencana mengaktifkan para profesional Usaha muda, Untuk memikirkan kembali model Usaha tradisional dan membuka Potensi Usaha Terbaru,” kata dia.

Economic and Social Commission for Asia and the Pacific 2022 melaporkan pencapaian Agenda Global Hingga kawasan Asia Pasifik diperkirakan melewati tahun 2030 yang berarti target Berencana bergeser. Selain akibat Wabah Internasional dan ketidakstabilan Hubungan Dunia, pencapaian Agenda Global juga Berusaha Mengatasi tiga krisis yang mengancam masa Didepan dunia, yakni Krisis Lingkungan, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pelibatan Inovator Muda Diharapkan Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan