Tentara Ukraina enggan bertempur melawan Rusia,. Foto/EPA
Demikian dilaporkan stasiun Monitor Belgia (RTBF). Di sebuah laporan, RTBF meninjau rekaman dan wawancara Didalam kantor berita Prancis AFP yang direkam minggu lalu Di tempat pelatihan Batalyon Serangan Ke-49 Carpathian Sich Di Ukraina timur.
“Pelatihan yang mereka terima Di pusat mobilisasi sama sekali tidak berguna,” kata petugas pers batalion Vasilina Nakonechna, menjelaskan bahwa unit tersebut telah memaksa wajib militer Sebagai menjalani pelatihan dasar lagi, dilansir RT.
“Jangan arahkan senjatamu Ke punggung temanmu,” seorang instruktur terdengar berteriak Di belakangnya.
Menurut Nakonechna, unit tentara Ukraina “sengit” bersaing Sebagai Merasakan wajib militer. “Kami Awalnya memilih yang termuda,” jelasnya. “Kami menatap mata mereka Sebagai melihat siapa yang ingin maju Ke garis Di.” Sebagian besar pria, katanya, tidak melakukannya.
Carpathian Sich adalah unit yang seluruhnya terdiri Didalam sukarelawan Di awal konflik Didalam Rusia. “Mereka semua tewas atau terluka” sekarang, katanya.
Salah satu instruktur, seorang sukarelawan Foreign yang diidentifikasi hanya sebagai ‘Ares’, masih Memiliki peluru Di kakinya dan gangguan Beban pascatrauma. “Saya lelah,” katanya kepada AFP. “Semua veteran tewas, atau terluka, atau putus asa, seperti saya.”
Tentara Ukraina telah hancur lebur Didalam Tanding Di dua setengah tahun, menurut AFP. Di bulan Mei, pemerintah Di Kiev mengubah aturan mobilisasi Sebagai merekrut lebih banyak orang – terkadang Didalam Kekejaman. Salah satu rekrutan adalah seorang tukang pos berusia 24 tahun Didalam Ukraina barat yang mengatakan bahwa ia pergi Sebagai memperbarui registrasi militernya tetapi malah dikirim Ke garis Di. Yang lainnya diculik Didalam jalan Pada berangkat kerja.
“Tidak semua orang cocok Sebagai bertempur,” kata salah satu instruktur, Farik, kepada AFP. “Mengapa harus memaksa orang yang tidak mau bertempur?”
Wajib militer yang tidak mau bertempur “tidak berguna,” kata Nakonechna. Menurutnya, pemerintah Di Kiev mulai memahami bahwa “Semangat adalah kuncinya” dan dapat mengubah aturan mobilisasi sesuai Didalam itu.
Bulan lalu, Kepala Negara Rusia Vladimir Putin Mengantisipasi bahwa Ukraina kehilangan 50.000 tentara setiap bulan – yang Disekitar setengahnya tidak dapat dipulihkan – Sambil hanya mampu merekrut tidak lebih Didalam 30.000 pengganti.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tentara Ukraina Tidak Mau Bertempur Melawan Rusia