Pekerja Di Gaji Rp8-15 Juta per Bulan Diusulkan Bisa Ambil KPR Bantuan Fluktuasi Harga

JAKARTA – Pemerintah Di mengkaji skema Kredit Kepemilikan Tempattinggal (KPR) Bantuan Fluktuasi Harga Sebagai pekerja Di gaji Rp8 juta – Rp15 juta per bulan. Langkah itu sejalan Di usulan PT Bank Tabungan Negeri (Persero) Tbk. atau BTN.

Wakil Pembantu Pemimpin Negara atau Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan, usulan agar pekerja Di upah Rp8 juta – Rp15 juta per bulan bisa Memperoleh KPR Bantuan Fluktuasi Harga masih dibahas otoritas Yang Terkait Di. Supaya belum diketahui apakah saran tersebut bakal diindakan atau justru ditolak.

Untuk aturan yang berlaku Di ini, syarat penerima Bantuan Fluktuasi Harga adalah mereka yang masuk kategori Kelompok Berpenghasilan Rendah (MBR). Batasan penghasilan Untuk MBR yang telah menikah maksimal Rp8 juta per bulan.

Padahal, KPR Bantuan Fluktuasi Harga juga dibutuhkan Kelompok berpenghasilan tanggung (MBT) atau mereka yang punya penghasilan sedikit Hingga atas Kelompok berpenghasilan rendah.

“Kita lagi skemakan, sekarang kan memang yang dapat MBR. Kita lagi lihat, memang Hingga Antara MBR Hingga atas ini kan ada juga yang butuh kebutuhan (KPR),” ucap Wamen BUMN, Tiko Hingga Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Kendati masih Untuk kajian, Tiko menyebut, pihaknya dapat memberi masukan atau Merencanakan adanya keringanan bunga Sebagai desil menengah.

“Ini Mungkin Saja nanti kita usulkan, bahwa Mungkin Saja nanti ada keringanan bunga juga. Kalau sekarang kan KPR ada skema komersial. Kalau Hingga bawah memang ada model MBR Di FLPP, Mungkin Saja kita tambah skema Terbaru Hingga Didepan. Nanti kita usulkan skema pengurangan bunga Hingga desil menengah ini,” papar dia.

Sebelumnya Itu, Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar menyarankan agar pekerja Di gaji Rp 8 juta – Rp 15 juta per bulan diberi akses Sebagai KPR Bantuan Fluktuasi Harga. Hal ini sejalan Di target pembangunan 3 juta Tempattinggal Bantuan Fluktuasi Harga yang dicetuskan Pemimpin Negara terpilih Prabowo Subianto.