Nilai Mata Uang Nilai Mata Uang Nasional Pada Nilai Mata Uang Amerika AS ditutup melemah Ke perdagangan, Selasa (14/5/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan Nilai Mata Uang Amerika AS menguat sedikit, konsolidasi Sesudah perubahan Terbaru-Terbaru ini Lantaran fokus beralih Di data Ketidakstabilan Ekonomi AS yang Berencana datang Sebagai Merasakan petunjuk Bersama Detail mengenai suku bunga.
“Tetapi, volatilitas ini kemungkinan Berencana berkurang Ke awal minggu Terbaru ini Lantaran para pedagang menunggu rilis data Ketidakstabilan Ekonomi AS terbaru, yang kemungkinan Berencana menentukan sentimen jangka pendek mengenai potensi penurunan suku bunga,” tulis Ibrahim Di risetnya, Selasa (14/5/2024).
Para analis Mengantisipasi laporan CPI yang penting Ke hari Rabu Berencana Menunjukkan kenaikan Ketidakstabilan Ekonomi sebesar 3,6% Di tahun Di tahun, yang Berencana menjadi kenaikan terkecil Di tiga tahun terakhir.
Kedua data tersebut kemungkinan besar Berencana menjadi faktor Di prospek suku bunga AS, Sesudah data Ketidakstabilan Ekonomi yang terlalu panas sepanjang kuartal pertama membuat pasar sebagian besar tidak memperhitungkan sebagian besar spekulasi penurunan suku bunga tahun. ini.
Ke Samping Itu, pasar gelisah Pada Tiongkok Sesudah pengembang properti besar lainnya, Di Kontek Sini Agile Group Holdings Ltd gagal membayar obligasinya. Gagal bayar ini sebagian besar mengimbangi optimisme atas membaiknya Ketidakstabilan Ekonomi Ke Tiongkok, serta pengumuman Beijing Terbaru-Terbaru ini mengenai Ide penerbitan obligasi besar-besaran senilai 1 triliun yuan (USD138 miliar).
Kemerosotan pasar properti yang berkepanjangan telah menjadi titik tekanan utama Pada perekonomian Tiongkok, Walaupun ada upaya berulang kali Di Beijing Sebagai mendukung sektor ini. Sejumlah kota besar Ke China telah melonggarkan pembatasan pembelian Tempattinggal Di dua minggu terakhir.
Di sentimen domestik, surplus neraca perdagangan Indonesia Ke April 2024 diperkirakan menyusut dibandingkan Bersama capaian surplus Ke bulan Sebelumnya, berada Ke kisaran USD3,5 miliar hingga USD4 miliar. Penyebabnya Mengantisipasi kinerja baik Penjualan Barang Di Luar Negeri maupun Perdagangan Masuk Negeri Berencana Merasakan penurunan Ke April 2024.
Surplus yang menyusut terutama dipengaruhi Dari ketidakpastian perekonomian Ke Internasional, juga hari kerja yang lebih pendek Ke Di negeri Lantaran adanya libur Lebaran. Bersama Detail, penyusutan surplus juga Berencana dipengaruhi Dari penurunan nilai Penjualan Barang Di Luar Negeri yang lebih besar dibandingkan Perdagangan Masuk Negeri. Berdasarkan data Di, Nilai Mata Uang Nilai Mata Uang Nasional Sebagai perdagangan Berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, Tetapi kembali ditutup melemah Ke rentang Rp16.090 – Rp16.150.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Nilai Mata Uang Nasional Ditutup Melemah Di Rp16.100, Menanti Data Infasi AS