Ki-ka: Ahli Kepuasan Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.Forumekonomiglobal.K; Head of Marketing Nutrition Indonesia PT Unilever Indonesia Nuning Wahyuningsih; dan Nana Mirdad Di peluncuran Bango Less Sugar Ke Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto/Istimewa
Berbagai Karya yang dipersembahkan Ke Kegiatan ini diharapkan mampu menginpspirasi Komunitas hidup lebih sehat Di cara yang nikmat.
”Pada lebih Untuk 95 tahun, Bango senantiasa melahirkan Pembaharuan dan Inisiatif yang berlandaskan Ke komitmen Untuk melezatkan masakan Indonesia sambil memperhatikan dinamika kebutuhan Komunitas,” kata Nuning Wahyuningsih, Head of Marketing Nutrition Indonesia PT Unilever Indonesia, Tbk.
“Bango melihat bahwa Cara Kehidupan Sehat Di ini makin diminati masyakarat Indonesia, Ke mana makin banyak orang yang Memahami pentingnya menjaga Kesejaganan. Khususnya Untuk hal mengonsumsi Makanan yang lebih sehat, studi Asia Pacific Health Priority 2023 Menunjukkan bahwa 75% Komunitas Indonesia bersedia Membagikan pengeluaran lebih Untuk memilih Makanan yang lebih sehat,” lanjutnya.
Ke Ditengah Lebihterus banyak health enthusiasts yang Mengharapkan hidup yang lebih berkualitas, kata Nuning, pihaknya percaya bahwa hal ini harus tetap bisa dijalani Di cara yang nikmat.
“Untuk itu, Bango Memperkenalkan Bango Less Sugar yang 45% lebih rendah gula guna membantu keluarga Indonesia mengontrol asupan gula tanpa berkompromi Di kelezatan cita rasa masakan,” katanya.
Yang Berhubungan Di asupan gula, Indonesia Di ini tercatat sebagai Bangsa Di konsumsi gula terbesar Ke-6 Ke dunia, yaitu mencapai 7,8 juta metrik ton per tahun. Justru Survei Sosial Keadaan Ekonomi Negara BPS tahun 2021 Menunjukkan, 47,9 juta penduduk Indonesia masih mengonsumsi gula secara berlebihan.
Merespons hal tersebut, dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.Forumekonomiglobal.K., Ahli Kepuasan Spesialis Gizi Klinik menerangkan, mengonsumsi Makanan dan minuman Di gula berlebih dapat menimbulkan berbagai risiko Gangguan seperti diabetes mellitus tipe-2 (DM tipe-2). Gangguan ini Justru tidak memandang usia, Sebab penderita DM tipe-2 justru lebih didominasi Di kelompok usia produktif (52,1%) dibandingkan kelompok usia lanjut (48,9%).
“Selain faktor Cara Hidup sedentary atau kurang gerak, Gangguan ini sangat erat kaitannya Di pola konsumsi yang tidak sehat, termasuk Makanan dan minuman yang mengandung gula berlebih,” terangnya.
”Di seseorang terlanjur terkena diabetes, ia sebenarnya dapat tetap Kehidupan Sehat dan produktif asal konsisten menerapkan kebiasaan mengatur asupan dan pola makan terbaik guna mengontrol kadar gula Untuk darah, disertai Cara Kehidupan Dinamis. Tapi bagaimanapun, mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati. Faktanya Di 90% Perkara Pidana Hukum DM tipe-2 bisa dicegah Di pola Kehidupan Sehat. Karena Itu, kebiasaan baik ini juga penting dilakukan Di mereka yang ingin terhindar Untuk risiko Gangguan diabetes,” beber dr. Diana.
Bango Less Sugar menjadi pilihan tepat Untuk keluarga Indonesia yang ingin hidup lebih sehat Di cara yang nikmat. Pembaharuan ini menggunakan bahan berkualitas tinggi yaitu kedelai hitam Mallika yang menjadi ciri khas Untuk kecap Bango, dan daun stevia, pemanis alami yang mengandung nol kalori. Selain lebih rendah gula, Bango Less Sugar juga 50% lebih rendah garam, Agar baik pula dikonsumsi Untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
(tsa)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dukung Cara Kehidupan Sehat, Bango Hadirkan Kecap Manis yang 45% Lebih Rendah Gula