Profil Abbas Nilforushan, Komandan Senior IRGC yang Tewas Bersama Hassan Nasrallah

BEIRUT – Jenderal Abbas Nilforushan, Wakil Komandan Operasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), tewas Di serangan udara Israel Ke hari Jumat Ke Beirut, bersama pemimpin Hizbullah , Sayyed Hassan Nasrallah.

Di serangan udara besar-besaran tersebut, pasukan Israel mengerahkan bom “penghancur bunker”, menghancurkan beberapa kompleks perumahan menjadi puing-puing Ke lingkungan padat penduduk Dahiyeh Ke Beirut selatan, yang juga menewaskan puluhan warga sipil.

Menurut Kementerian Kesejajaran Lebanon, enam orang tewas dan 91 lainnya Luka Di pemboman tersebut, yang menghancurkan enam gedung apartemen. Ratusan lainnya dikhawatirkan tewas Pada operasi penyelamatan Di berlangsung.

Serangan fatal Mutakhir-Mutakhir ini menandakan eskalasi besar Di konflik Di Israel dan Hizbullah, menyusul operasi solidaritas Hizbullah Di setahun Di Daerah yang diduduki Israel Untuk mendukung rakyat Palestina, Bersama jumlah korban tewas Pertempuran Gaza melebihi 41.500.

Di sebuah pernyataan Ke hari Minggu, IRGC mengonfirmasi kesyahidan Jenderal Nilforushan yang juga merupakan penasihat militer Lebanon Di serangan udara Israel Ke hari Jumat.

IRGC mengutuk “kejahatan rezim Zionis” Ke Lebanon dan menyampaikan belasungkawa, Sambil Itu juga mengucapkan selamat atas kesyahidan Jenderal Nilforushan kepada Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran.

Profil Abbas Nilforushan, Komandan Senior IRGC yang Tewas Bersama Hassan Nasrallah

1. Jenderal Penting Ke IRGC

Melansir Press TV, lahir Ke tahun 1966 Ke kota Isfahan, Iran, Nilforushan memainkan peran penting Di IRGC Iran, mengawasi pasukan darat sebagai Wakil Komandan Operasi.

Pemimpin militer berusia 58 tahun ini memulai karier militernya Ke tahun 1980 Bersama Basij Sebelumnya bergabung Bersama IRGC. Ia bergabung Bersama IRGC Ke usia muda dan terus naik pangkat.

2. Pernah Ikut Terlibat Di Pertempuran Iran dan Irak

Jenderal Nilforushan memainkan peran aktif Di Pertempuran Iran-Irak, yang disebut sebagai Defender Suci Ke Iran, yang berlangsung Di delapan tahun Di tahun 1980-an melawan rezim Ba’ath Saddam Hussein.

Hebatnya, ia berpartisipasi Ke garis Didepan barat dan selatan Di Pertempuran Ke usia muda 14 tahun.

Keterlibatan awal Di konflik ini Menunjukkan komitmen dan dedikasinya Di Defender Iran, yang Ke akhirnya membentuk karier militernya dan berkontribusi Ke kenaikan pangkatnya.