Para pendukung Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah mengibarkan bendera Pada Sosialisasi Politik pemilihan umum Ke Tyre, Lebanon, 9 Mei 2022. Foto/REUTERS/Aziz Taher
Ledakan itu terjadi Ke 11 November 1982 Ke kota pelabuhan Tyre, yang menargetkan markas besar militer Israel. Ledakan itu menewaskan 76 tentara Israel dan 15 tahanan Lebanon dan meratakan bangunan itu.
Itu adalah operasi pertama Hizbullah Sebelum didirikan Ke tahun yang sama.
Israel telah lama bersikeras ledakan itu adalah akibat Di tabung gas yang meledak.
“Operasi itu dilakukan Dari Hizbullah dan bukan Di ledakan gas seperti yang diklaim badan-badan Israel hingga hari ini,” ungkap kesimpulan Federasi Investigasi Militer Khusus Ke Israel, yang dibentuk Di setahun yang lalu.
Temuan Federasi tersebut dilaporkan Dari surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.
Yedioth Ahronoth mengatakan Federasi Akansegera menyampaikan temuannya kepada kepala badan Intel Israel, pemerintah, dan keluarga tentara yang tewas Setelahnya menyelesaikan laporannya.
Penyelidikan tersebut mengatakan klaim Israel bahwa pengeboman itu adalah ledakan gas merupakan alasan Untuk menutupi kegagalan Bangsa itu Di Berjuang Di kelompok Hizbullah yang Mutakhir lahir.
Menurut Yedioth Ahronoth, Federasi tersebut tidak hanya Mengusut pengeboman itu sendiri, tetapi juga upaya Israel Untuk menutupinya.
Perdana Pembantu Presiden Pembantu Presiden Benjamin Netanyahu dilaporkan menulis surat kepada keluarga tentara yang tewas Ke tahun 2021 Untuk menegaskan kembali bahwa ledakan itu memang akibat kebocoran gas yang tidak disengaja, dan membantah klaim ini adalah kebohongan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Israel Tuding Hizbullah Dalang Pengeboman Markas Zionis Ke Tyre Ke 1982