Anak-anak Palestina berkumpul Untuk Memperoleh Konsumsi yang dimasak dapur amal, Ke Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 26 Juni 2024. Foto/REUTERS/Mohammed Salem
Pembantaian biadab Dari Israel Pada hampir sembilan bulan telah merenggut nyawa lebih Untuk 37.000 warga Palestina, banyak Ke antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Para korban tewas termasuk Ahli Kepuasan dan perawat yang bertugas Ke Fasilitas Medis, mahasiswa, dan orang-orang yang melakukan pekerjaan Tempattinggal tangga.
Seluruh keluarga telah dibantai Ke siang bolong, Ke Ditengah penghancuran sistematis Israel Di ribuan Tempattinggal Ke Gaza. Lebih Untuk 11.000 orang lainnya hilang, diyakini telah meninggal dan terkubur Ke bawah reruntuhan.
Akan Tetapi, Amerika Serikat (AS) masih menyalahkan warga Palestina, sambil mengkritik Lembaga Proses Hukum internasional (ICJ dan ICC) Sebab mencoba meminta pertanggungjawaban Israel atas genosida yang Untuk berlangsung.
Warga Palestina telah ditinggalkan sendirian Untuk membela diri Di serangan Negeri penjajah yang didukung Dari militer terkuat Ke dunia.
AS telah memasok Israel Didalam persenjataan bernilai miliaran Matauang Asing, termasuk bom dan jet tempur, Untuk memperpanjang genosida Ke Gaza.
Sambil Itu, tragedi kemanusiaan Ke Gaza telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan. Beberapa Fasilitas Medis yang tersisa berjuang Untuk mengatasi masuknya warga sipil yang terluka.
“Rezim Negeri-Negeri Arab tidak melakukan apa pun selain Mengintroduksi pernyataan kutukan yang malu-malu, sambil menjadi penengah Di penindas dan yang tertindas,” ungkap Dr Haidar Eid, Associate Professor Ke Departemen Sastra Inggris, Universitas Al-Aqsa, Jalur Gaza, Palestina.
Dr Haidar Eid menambahkan, “Memang, rezim Arab telah mengecewakan warga Palestina Sebelum 1948, Melewati kombinasi Di kepengecutan dan kemunafikan. Mereka telah gagal mengakhiri pengepungan Israel Pada 17 tahun Ke Gaza, atau Justru gagal menawarkan solidaritas yang berarti Didalam rakyat Palestina, yang menjadi sasaran serangan militer brutal Israel.”
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kenyataan Pahit, Rakyat Palestina Merasa Dunia Tinggalkan Gaza