Wanita yang Dipenjara gegara Laporkan COVID-19 Hingga Wuhan Akhirnya Dibebaskan


Jakarta

Seorang wanita China yang dipenjara Sebab melaporkan COVID-19 Hingga hari-hari awal wabah merebak, akhirnya bebas. Jurnalis bernama Zhang Zan tersebut dikurung Pada empat tahun.

Zhan yang juga mantan pengacara tersebut melakukan perjalanan Hingga Wuhan Hingga Februari 2020, dirinya mendokumentasikan tanggapan pemerintah China Di awal mula Penyebara Nmassal Dunia. Dia membagikan laporannya Hingga X yang Pada itu masih dikenal sebagai Twitter, YouTube, dan WeChat. Dia adalah salah satu Untuk sedikit reporter independen China yang berada Hingga lapangan ketika Wuhan dan Daerah China lainnya dilockdown.

Untuk salah satu video yang direkam Di Februari 2020, Zhang menyinggung fakta Hingga balik lockdown China.


“Saya tidak dapat menemukan apa pun Sebagai dikatakan kecuali bahwa kota ini lumpuh Sebab semuanya tertutup. Itulah yang dihadapi Negeri ini sekarang. Mereka memenjarakan kita atas nama Upaya Mencegah Penyebara Nmassal dan membatasi kebebasan kita. Kita tidak boleh berbicara Di orang Asing, itu berbahaya. Karena Itu tanpa kebenaran, segalanya tidak ada artinya. Jika kita tidak dapat mencapai kebenaran, jika kita tidak dapat mematahkan monopoli kebenaran, maka dunia tidak berarti apa-apa Untuk kita,” bebernya, dikutip Untuk The Guardian, Senin (13/5/2024)

Untuk video lain, dia Menunjukkan sebuah Fasilitas Medis yang dipenuhi pasien Di troli Hingga lorong. Zhang ditangkap Di Mei 2020 dan Setelahnya Itu dijatuhi hukuman empat tahun penjara Sebab menimbulkan pertengkaran dan memprovokasi masalah, sebuah tuduhan yang sering digunakan Di para aktivis. Dia ditahan Hingga penjara wanita Shanghai Dari Pada itu.

Pada berada Hingga penjara, Zhang yang berusia 40 tahun Di bulan September, mogok makan secara berkala sebagai Ketidak Setujuan hukuman dan perlakuan terhadapnya. Salah satu mantan pengacaranya, yang Setelahnya Itu dipecat, mengatakan ketika dia melihatnya Di musim dingin 2020, Zhang sangat kurus, hidungnya dipasangi selang Sebagai dicekok paksa makan, dan tangannya diikat, Supaya dia tidak bisa tarik keluar tabungnya.

“Orang-orang meminta saya Sebagai meyakinkan Zhang Zhan agar makan sesuatu, tapi dia bersikeras,” kata pengacara tersebut.

Berat badannya dilaporkan turun Untuk 74,8 kg menjadi kurang Untuk 40,8 kg, Walaupun kesehatannya diperkirakan lebih baik Untuk beberapa bulan terakhir.

Mantan pengacara Zhang mengatakan bahwa kasusnya diperlakukan sangat kasar.

“Hakim mengatakan bahwa kejahatannya adalah pergi Hingga Wuhan Sebagai melakukan wawancara dan investigasi. Tetapi kenyataannya, yang tidak disukai hakim adalah dia mengumpulkan materi tersebut dan mengunggahnya Hingga Twitter dan Memperoleh wawancara Untuk media yang Dikatakan musuh,” kata pengacara tersebut, merujuk Di publikasi seperti Radio Free yang didanai pemerintah AS. Asia.

“Sungguh melegakan mengetahui bahwa Zhang dibebaskan, mengingat kesehatannya yang sangat buruk Hingga penjara, Tetapi dia seharusnya tidak dipenjara. Pemenjaraannya seharusnya mengingatkan kita semua bahwa pemerintah Tiongkok belum bertanggung jawab Untuk menutupi wabah Covid-19, atau atas Kartu Merah yang Yang Terkait Di Di pembatasan Penyebara Nmassal yang kejam,” beber Maya Wang, direktur asosiasi Asia Hingga Human Rights Watch,

Wang mengatakan ada kekhawatiran bahwa Zhang tidak Berencana sepenuhnya Memperoleh kembali kebebasannya Setelahnya dibebaskan.

Mantan pengacara Zhang mengatakan kemungkinan ada dua hasil Setelahnya pembebasannya. Yang pertama adalah dia Berencana dipulangkan.

“Yang lainnya adalah dia Berencana dikirim Hingga suatu tempat Sebagai Memperoleh hukuman ‘penjara lunak’ Pada satu hingga tiga bulan, berdasarkan Penghayatan saya berurusan Di orang-orang yang Dikatakan sensitif, Berencana ada periode waktu Pada mereka tidak diperbolehkan melakukan kontak Di orang lain, dunia luar, tidak diperbolehkan berpindah Hingga suatu tempat.”

Simak Video “Update Situasi Covid-19 Terkini Hingga Indonesia

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Wanita yang Dipenjara gegara Laporkan COVID-19 Hingga Wuhan Akhirnya Dibebaskan