Kurs Mata Uang Kurs Matauang Nasional ditutup menguat tipis Ke perdagangan Jumat (31/5/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Usd AS dipengaruhi Departemen Perdagangan melaporkan perekonomian AS tumbuh Ke tingkat tahunan sebesar 1,3% Di bulan Januari hingga Maret, turun Di Prediksi awal sebesar 1,6% Setelahnya revisi Ke bawah Ke belanja konsumen.
“Penurunan Pangkat Perkembangan kuartal pertama terjadi menyusul lemahnya data penjualan ritel dan belanja peralatan, yang berkontribusi Pada berkurangnya Prediksi penurunan suku bunga Federal Reserve,” tulis Ibrahim Di risetnya, Jumat (31/5/2024).
Lonjakan dua hari sebesar 15 basis Nilai Ke atas 4,6% Sebagai imbal hasil Treasury jangka panjang telah membantu Mendorong Usd Ke level tertinggi dua minggu Ke hari Rabu Di Memperbaiki daya tarik utang AS. Dan sejumlah pejabat Federal Reserve memperingatkan Di beberapa pekan terakhir bahwa Pengatur Moneter kurang Self-Esteem Sebagai mulai memangkas suku bunga, Ke Ditengah tingginya Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa.
Rilis indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi ukuran Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa pilihan The Fed – Ke hari Jumat dapat Memberi indikasi Lebih Jelas tentang bagaimana Pengatur Moneter dapat melanjutkan penurunan suku bunga Ke akhir tahun ini.
Ekspektasi Pada penurunan suku bunga The Fed tahun ini telah berkurang Ke Ditengah tanda-tanda Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa yang stagnan, yang terbaru adalah peningkatan mengejutkan Di sentimen konsumen yang dirilis Ke hari Selasa.
Di sentimen domestik, Situasi Internasional yang bermasalah akibat tensi Politik Global Ke timur Ditengah dan eropa yang terus memanas membuat perekonomian Internasional bermasalah, terbukti Di turunnya Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal pertama 2024 yang rendah. Dan ini Berencana berdampak Pada perekonomian Indonesia Ke Kuartal Kedua 2024.
Guna Sebagai mengangkat konsumsi Komunitas kembali bangkit maka pemerintah harus kembali menggelontorkan stimulus berupa Dukungan Sosial (Bantuan Pemerintah) dan Dukungan Langsung Tunai (Bantuan Pemerintah Tunai), Supaya dampak Di Fluktuasi Harga-harga bisa diimbangi Di Dukungan tersebut walaupun hanya 10 Kg per keluarga.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Usd Turun Tipis, Kurs Matauang Nasional Masih Bertengger Ke Rp16.253