Jakarta –
Thailand menjadi Bangsa pertama Di Asia Tenggara yang melegalkan penggunaan ganja Untuk rekreasional Di pertengahan Juni 2022. Akan Tetapi dua tahun Setelahnya aturan tersebut berlaku, pemerintah putar arah dan Berencana melarang penggunaannya Untuk umum.
Perdana Pembantu Presiden Pembantu Presiden Thailand Srettha Tashivisin Berencana memasukkan kembali ganja sebagai golongan Penyalahgunaan Narkotika Di akhir 2024.
“Saya ingin Kementerian Kesejaganan mengubah peraturan dan memasukkan kembali ganja Hingga Untuk daftar narkotika,” kata Perdana Pembantu Presiden Pembantu Presiden Srettha Thavisin dikutip Bersama Reuters, Selasa (14/5/2024).
Rencananya, ganja Berencana diperbolehkan Untuk keperluan medis dan Kesejaganan. Thavisin sangat vokal Untuk melarang penggunaan ganja Untuk Wisata dan Mengungkapkan Untuk beberapa wawancara media bahwa penyalahgunaan Penyalahgunaan Narkotika adalah masalah besar Untuk Thailand.
“Kami merancang undang-undang ini Untuk melarang penggunaan ganja yang tidak tepat. Semua penggunaan Wisata adalah salah,” kata Pembantu Presiden Pembantu Presiden Kesejaganan Cholnan Srikaew.
Pemerintahan Sebelumnya gagal Merangsang undang-undang Yang Terkait Bersama ganja Lewat Dewan Sebelumnya pemilihan umum Mei lalu, Supaya Thailand tidak Memiliki undang-undang yang mengatur penggunaannya.
Hingga depannya, toko-toko ganja yang beroperasi secara ilegal tidak Berencana diizinkan Untuk beroperasi, Sambil Itu ganja yang ditanam Di Untuk negeri juga tidak Berencana diperbolehkan.
“Untuk undang-undang Mutakhir, ganja Berencana menjadi tanaman yang diawasi, Dari Sebab Itu menanamnya memerlukan izin. Kami Berencana mendukung (budidaya ganja) Untuk industri medis dan Kesejaganan,” tandas Srikaew.
Simak Video “Thailand Kembali Larang Penggunaan Ganja Untuk Non Medis“
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Thailand Bakal Cabut Status ‘Bebas’ Konsumsi Ganja Di Akhir 2024