Petinggi Hamas Bongkar Keberpihakan CNN Untuk Wawancara Panas

Petinggi Hamas Osama Hamdan Menginformasikan bias CNN Di wawancara Didalam Jim Sciutto. Foto/x

JALUR GAZA – Pejabat tinggi Hamas Osama Hamdan Ke Sabtu (17/8/2024) membeberkan keberpihakan CNN Di wawancara Didalam kepala analis Keselamatan nasional dan pembawa Kegiatan, Jim Sciutto.

Sciutto membuka wawancara Didalam menanyakan apakah gerakan Palestina Hamas “menyesali” operasi 7 Oktober Sesudah Israel membunuh 40.000 warga Palestina Di sepuluh bulan genosida Ke Gaza.

“Menurut saya, Anda memberi hak kepada Israel Sebagai membunuh warga Palestina Didalam menanyakan apakah kami merasa menyesal atas apa yang telah dilakukan Israel,” ujar Hamdan, seraya menambahkan, “Israel telah membunuh warga Palestina Di 76 tahun terakhir.”

“Ketika warga Palestina bereaksi Di pendudukan Israel, mereka harus menyesali apa yang dilakukan warga Israel,” papar Hamdan.

Sciutto segera menyela Hamdan, yang terus mengulangi, Didalam Memperkenalkan narasi Israel, pembawa Kegiatan CNN tersebut secara praktis mengabaikan Merenggut Nyawa ribuan warga sipil Palestina Dari pasukan Israel.

“Saya telah meliput Pada dunia ini Di 20 tahun,” kata Sciutto, seraya menambahkan dia telah meliput “serangan Dari Hamas yang menewaskan warga sipil Israel”, Sebelumnya bertanya lagi apakah Hamas “mengakui tanggung jawab apa pun atas kematian warga sipil Palestina Ke Gaza.”

Sciutto juga mengulangi klaim yang tidak berdasar bahwa infrastruktur operasional Hamas “berbasis Ke bawah Tempattinggal, masjid, sekolah Ke Gaza.”

“Sayangnya, Anda telah meliput Daerah ini Di 20 tahun tetapi Anda mengawasi Daerah itu Melewati mata Israel,” tegas Hamdan.

“Ke tahun 2014, Israel menyerang Gaza dan mereka membunuh lebih Didalam 4.000 warga Palestina, tidakkah Anda melihat itu? Mereka membunuh 1.000 warga Palestina Untuk satu hari Ke tahun 2008, dan Anda tidak melihat itu,” ungkap Hamdan mendesak pembawa Kegiatan CNN, Sebelumnya disela lagi.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Petinggi Hamas Bongkar Keberpihakan CNN Untuk Wawancara Panas