Pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sedang menjadi topik hangat di tengah masyarakat. Kabar pertemuan ini mulai mencuat setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2024 oleh KPU. Adi Prayitno, seorang pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, berpendapat bahwa kemungkinan pertemuan antara kedua tokoh ini masih sangat terbuka lebar. Menurut Adi, pertemuan Megawati dan Prabowo akan diupayakan oleh kedua belah pihak, tanpa terpengaruh apakah PDIP akan menjadi bagian dari pemerintahan atau tetap di luar pemerintahan.
Adi juga menekankan bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo bisa diartikan sebagai kolaborasi antara dua elite politik yang memiliki dampak positif dalam meredakan ketegangan politik. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, meyakini bahwa gagasan Prabowo untuk membentuk Presidential Club telah diterima positif oleh Megawati. Presidential Club dipandang sebagai inisiatif yang memungkinkan para mantan presiden untuk berkumpul dan berdiskusi mengenai isu-isu strategis yang berkaitan dengan kebangsaan. Dukungan positif dari sejumlah kader PDIP juga turut menunjukkan bahwa ide ini mendapat sambutan hangat tanpa adanya resistensi dari internal partai tersebut.
