Perserikatan Bangsa-Bangsa Berencana Gelar Voting Dorong Diakhirinya Keberadaan Israel Ke Daerah Palestina

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Ke New York, Amerika Serikat Ke 12 Desember 2023. Foto/Fatih Aktas/Anadolu Agency

NEW YORK – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (Perserikatan Bangsa-Bangsa) kemungkinan Berencana Memberi suara pekan Didepan Bagi rancangan resolusi Palestina yang menuntut Israel mengakhiri “keberadaannya yang melanggar hukum Ke Daerah Palestina yang Diduduki” Untuk waktu enam bulan.

Tujuan utama rancangan resolusi tersebut, yang ditulis Otoritas Palestina dan dilihat Didalam Reuters, adalah Bagi menyambut pendapat penasihat Ke Juli Didalam Mahkamah Internasional (ICJ) yang mengatakan Pendudukan Israel atas Daerah Palestina dan permukiman adalah ilegal dan harus ditarik.

Tetapi, Sambil pendapat penasihat Didalam Lembaga Proses Hukum tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikenal sebagai Lembaga Proses Hukum Dunia mengatakan hal ini harus dilakukan “secepat Bisa Jadi”, rancangan resolusi Majelis Umum menetapkan batas waktu enam bulan Bagi hal tersebut.

Kelompok Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan Gerakan Non-Blok, Ke Senin (9/9/2024), meminta Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang beranggotakan 193 orang Bagi Memberi suara Ke tanggal 18 September.

Bahasa rancangan resolusi delapan halaman tersebut dapat berubah Sebelumnya diajukan Bagi pemungutan suara.

Pemungutan suara Berencana dilakukan beberapa hari Sebelumnya para pemimpin dunia tiba Ke New York Bagi pertemuan tahunan mereka Ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Duta Besar Israel Bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa Danny Danon meminta Majelis Umum “menolak resolusi yang memalukan ini dan sebagai gantinya Menerapkan resolusi yang mengutuk Hamas dan menyerukan pembebasan segera semua sandera.”

Pendapat penasihat ICJ tidak mengikat tetapi Memperoleh bobot menurut hukum internasional dan dapat melemahkan Dukungan Bagi Israel.

Resolusi Majelis Umum juga tidak mengikat, tetapi Memperoleh bobot politik.

Rezim kolonial Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, Daerah Palestina bersejarah yang diinginkan Palestina Bagi Negeri, Untuk Konflik Bersenjata Timur Ditengah 1967. Israel Untuk Di Itu membangun permukiman Ke Tepi Barat dan terus memperluasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perserikatan Bangsa-Bangsa Berencana Gelar Voting Dorong Diakhirinya Keberadaan Israel Ke Daerah Palestina