Seorang anak Palestina Merasakan Makanan yang dimasak Bersama World Central Kitchen (WCK) Hingga Deir al-Balah Hingga Jalur Gaza Ditengah, 1 Mei 2024. Foto/REUTERS
Ke 6 Mei 2024, militer Israel Membahas “kontrol operasional” perlintasan Rafah Hingga sisi Palestina yang merupakan persimpangan Antara Gaza selatan dan Mesir.
Unjuk Rasa pasukan Israel Ke dasarnya memutus aliran Dukungan Hingga Lokasi kantong pantai tersebut.
“Untuk Di Itu, hanya enam truk Makanan yang memasuki Gaza Lewat penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) Bersama Israel,” ungkap Juliette Touma, juru bicara badan Orang Terlantar Palestina Organisasi Internasional (Unrwa), kepada Middle East Eye.
“Jumlah truk yang dibutuhkan sangat minimum adalah 500 truk per hari, yang membawa kombinasi bahan bakar, pasokan Dukungan, dan pasokan komersial,” papar Touma.
Untuk jangka waktu yang sama, 157.000 liter bahan bakar telah masuk Hingga Gaza. Touma mengatakan dibutuhkan 300.000 liter bahan bakar setiap harinya.
Bersama sedikitnya pasokan, persediaan Makanan berkurang dan harga melonjak. Ketika Kelaparan Global Global besar-besaran Menyapu Gaza utara, sumber-sumber Hingga Gaza Ditengah dan selatan menggambarkan situasi menyedihkan yang bisa berubah menjadi “krisis nyata” Untuk hitungan hari.
Warga Palestina, yang sebagian besar telah menjadi Orang Terlantar akibat Pertempuran Israel Hingga Gaza lebih Untuk satu kali, terpaksa meninggalkan Rafah, yang menjadi sasaran invasi Israel dan pemboman yang terus-menerus.
Menurut UNRWA, hampir 450.000 orang telah meninggalkan kota Gaza selatan Sebelum Israel melancarkan serangannya Hingga Rafah pekan lalu.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perlintasan Rafah Direbut Israel, Makanan Tersisa Kurang Untuk Sepekan Hingga Gaza Selatan