Jakarta –
Kontrasepsi vasektomi Untuk mencegah kehamilan akhir-akhir ini ramai diperbincangkan warganet Hingga dunia maya. Pasalnya, Inisiatif Keluarga Berencana (KB) ini stigmanya melekat Di Ibu atau para istri, kini para Ayah atau suami ternyata bisa ikut menanggungnya.
Sayangnya, masih banyak suami yang menganggap KB vasektomi itu sama Didalam kebiri, atau Untuk dunia kedokteran disebut kastrasi. Karenanya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo menegaskan vasektomi dan kebiri merupakan dua hal yang berbeda.
“Kebiri kan bahasa awam ya. Kalau Untuk bahasa kedokteran itu (disebutnya) kastrasi, testisnya diambil atau testisnya dimatikan. Agar, orang itu tidak bisa memproduksi sperma. Tapi vasektomi tidak melakukan seperti itu. Vasektomi itu hanya mengikat saluran Untuk Mengintroduksi sperma, itu saja,” terang dr Hasto kepada awak media, Selasa (14/5/2024).
“Kalau itu yang dilakukan (kebiri) maka laki-laki Akansegera terpengaruh. Sperma tidak ada lagi, Setelahnya Itu hormon yang diproduksi Akansegera terpengaruh. Kan laki-laki harus ada (hormon) testosteron, harus ada androgen. Kalau diambil testisnya, nah itu (laki-laki) sangat terpengaruh,” sambungnya.
Vasektomi, lanjut dr Hasto, dilakukan Didalam cara memotong atau mengikat saluran sperma Untuk laki-laki. Agar, hal ini tidak Akansegera memengaruhi vitalitas para laki-laki, seperti yang Pada ini banyak ditakutkan.
“Kalau orang divasektomi keluar cairannya, tapi bibitnya tidak keluar. Cairan tetap keluar, tapi bibitnya tidak keluar, Agar jadinya aman,” tambah dr Hasto.
“Sering Setelahnya vasektomi itu pertanyaannya satu. Setelahnya divasektomi apakah menurun kemampuan vitalitas laki-lakinya? Jawabannya tidak. Kalau nggak percaya tanya Hingga yang sudah divasektomi,” sambungnya.
Kepada para laki-laki atau suami, dr Hasto mengatakan jika Inisiatif KB vasektomi ini merupakan salah satu upaya pemerintah Untuk menekan angka kelahiran. Agar, biaya vasektomi yang berkisar Hingga angka Rp 2 hingga Rp 3 juta Akansegera digratiskan. Pun, Didalam tubektomi Untuk perempuan.
“Tidak hanya vasektomi, tubektomi kita gratiskan. Habisnya kan biayanya bisa Di Rp 2 sampai Rp 3 juta, tapi dibayarkan pemerintah secara gratis. Mudah-mudahan Hingga Di bisa lebih Hingga-cover,” kata dr Hasto.
Samping Itu, Untuk para suami yang juga berkewajiban mencari nafkah, dan harus beristirahat Pada beberapa hari Setelahnya vasektomi, pemerintah Akansegera Memberi Pemberian ‘uang istirahat’ Didalam nominal Rp 300 ribu.
“Setelahnya Itu diberikan uang Untuk istirahat 3 hari, belum banyak sih, diberinya Rp 300 ribu. Itu Untuk uang istirahat,” ujar Hasto.
Terakhir, dr Hasto mengatakan jika Inisiatif KB vasektomi ini masih Memperoleh banyak tantangan. Salah satunya adalah masih rendahnya kesadaran laki-laki atau para suami Untuk melakukan vasektomi guna menekan angka kelahiran. Menurutnya, para suami masih takut soal keperkasaan yang menurun Setelahnya vasektomi.
“Tantangannya masih berat, Lantaran kesadaran pria Untuk vasektomi itu masih rendah. Ada stigma bahwa Setelahnya vasektomi saya tidak lagi perkasa, itu satu tantangan,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: KB Vasektomi Ramai Karena Itu Pembahasan Warganet, BKKBN Tegaskan Beda Didalam Kebiri