Karier Politik Khaled Mashal, Petinggi Hamas Salah Satu Kandidat Pengganti Haniyeh

JAKARTA – Khaled Mashal digadang-gadang bakal menjadi pemimpin Terbaru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh Di Teheran, Iran, Rabu pekan lalu.

Mashal tercatat sebagai salah satu petinggi Hamas yang bertugas Di luar Daerah Palestina.

Mashal mulai dipercaya menjadi petinggi Hamas Dari 2004. Meski sama-sama merupakan petinggi Hamas, sebenarnya hubungan Khaled dan Ismail tidaklah berjalan Bersama baik.

Keduanya dilaporkan berseberangan perihal ideologi. Friksi itu pula menjadi salah satu alasan Mashal memilih bekerja Di luar Daerah Palestina Sebagai Hamas, selain alasan utamanya menghindari upaya Kejahatan Keji Dari Israel.

Karier Politik Khaled Mashal

Ketika masih belajar fisika Di Kuwait, Khaled Mashal mendirikan kelompok mahasiswa bernama “List of the Islamic Right”. Akan Tetapi ketika Hamas berdiri tahun 1987, Khaled mulai aktif Bersama organisasi tersebut.

Hingga Ke akhirnya dia memimpin salah satu cabang Hamas Di Kuwait. Sesudah invasi Irak Di Kuwait Ke tahun 1990, Meshal pindah Di Yordania, Di mana Dia menjadi kepala cabang Hamas Di Bangsa itu.

Ke 25 September 1997, Mashal menjadi target Kejahatan Keji yang dilakukan badan Intel Israel, Mossad, Di bawah perintah Perdana Pembantu Presiden Tim Menteri Benjamin Netanyahu dan Tim Pembantu Presiden Tim Menteri keamanannya. Kejahatan Keji ini dimaksudkan Sebagai pembalasan atas pengeboman Pasar Mahane Yehuda 1997.

Ke tahun 1999, dia sempat dipenjarakan dan Sesudah Itu diusir ketika Raja Yordania Abdullah II menutup kantor lokal Hamas. Khaled Sesudah Itu menghabiskan dua tahun Di Doha, Qatar, Sebelumnya meninggalkan keluarganya dan pindah Di Damaskus, Suriah.

Walaupun dia adalah pejabat tinggi Hamas, Mashal tidak bisa kembali Di Daerah Palestina Lantaran dirinya adalah sosok yang paling Dikejar Dari otoritas Israel.