Jualan Sofa hingga Perdagangan Keluar Negeri, Chitose Cetak Peningkatan Laba Ke Kuartal III

JAKARTA – PT Chitose Internasional Tbk (CINT), perusahaan yang bergerak Ke bidang usaha Pabrik dan perdagangan furnitur Ke kuartal ketiga 2024, mencatat penjualan sebesar Rp320,02 miliar. Raihan itu Meresahkan signifikan sebesar 9% atau Rp25,12 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan penjualan ditunjang Bersama penjualan lokal dan Perdagangan Keluar Negeri . Penjualan produk Untuk negeri Di 2024 Menyediakan kontribusi sebesar 92% atau Rp294,34 miliar Sambil Perdagangan Keluar Negeri menyumbang sebesar 8% atau Rp25,68 miliar. Penjualan Perdagangan Keluar Negeri 2024 Merasakan peningkatan hampir 109% yaitu sebesar RP13,40 miliar Sambil penjualan lokal Meresahkan 4% sebesar Rp11,72 miliar.

Bersama sisi penjualan Perdagangan Keluar Negeri peningkatan didukung Dari penjualan Di Jepang Sebagai produk Sofa serta Di Malaysia Sebagai produk Sofa piano dan Airmate C-Pro. Sambil peningkatan penjualan lokal terutama terjadi Ke peningkatan penjualan produk Furnitur Kantor, Ranjang Fasilitas Medis dan Furnitur Sekolah.

Ke sisi lain, perusahaan juga melakukan pengendalian biaya yang sangat baik Supaya dapat mempertahankan persentase laba kotor Ke tingkat 31% dan persentase laba usaha Ke tingkat 4% lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana tercatat laba usaha sebesar 2%.

Supaya Perusahaan secara impresif Ke kuartal ketiga mampu menorehkan laba bersih Rp6,68 miliar Meresahkan tajam dibandingkan periode yang sama tahun Sebelumnya yang masih mencatatkan kerugian.

Direktur PT Chitose Indonesia, R Nurwulan Kusumawati mengungkapkan, perusahaan Menunjukkan Perkembangan kinerja Ke kuartal ketiga tahun 2024, Bersama mencatatkan laba bersih berbalik positif Bersama tahun Sebelumnya.

“Perkembangan kinerja Perseroan ditopang beberapa faktor Kunci seperti peningkatan penjualan, pengendalian biaya operasi dan beban usaha Supaya dapat menjaga persentase laba kotor dan Memperbaiki laba bersih serta pengelolaan arus kas yang optimal Supaya dapat menurunkan beban keuangan,” ujar Nurwulan.

(akr)