Ilmu Pengetahuan AI Deepfake Akansegera Membuat Sulit Bedakan Manusia dan Android

Ilmu Pengetahuan AI Deepfake . FOTO/ THE SUN

LONDONIlmu Pengetahuan AI Memiliki potensi besar Sebagai membawa dampak positif dan negatif. Hingga satu sisi, AI dapat Memperbaiki produktivitas dan membuat hidup lebih mudah. Hingga sisi lain, AI juga membawa risiko yang signifikan.

Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan AI, para ahli mulai menyuarakan kekhawatiran mereka tentang potensi bahayanya. Bagaimana jika alat AI dirancang Sebagai tujuan tertentu, tetapi Lalu disalahgunakan Sebagai tujuan jahat? Bagaimana jika AI digunakan Sebagai menipu kita, atau Malahan memanipulasi kita?

Microsoft telah Menyusun alat AI yang dapat meniru suara manusia Di sangat akurat. Alat ini disebut VALL-E 2 dan merupakan yang pertama Di jenisnya yang mencapai “kesetaraan manusia” Di Mutu suara.

Akan Tetapi, Lantaran potensi penyalahgunaan yang besar, seperti pemalsuan identitas suara atau peniruan identitas, Microsoft memutuskan Sebagai tidak merilis VALL-E 2 Hingga publik.

OpenAI, sebuah lab Studi AI, telah Menyusun Android humanoid yang dapat belajar dan Menyesuaikan Di lingkungannya.

Android ini, bernama Dactyl, sangat terampil Di memanipulasi benda-benda kecil dan dapat menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti membuka Kunci dan memecahkan teka-teki.

Walaupun Dactyl Memiliki potensi Sebagai digunakan Di berbagai Alat Lunak yang bermanfaat, seperti membantu orang Di Penyandang Disabilitas atau melakukan pekerjaan berbahaya, ada juga kekhawatiran bahwa Android ini dapat digunakan Sebagai tujuan jahat, seperti mencuri atau melukai orang.

Penting Sebagai Memahami potensi manfaat dan risiko AI. Kita harus bekerja sama Sebagai memastikan bahwa AI dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab, Supaya dapat Menyediakan manfaat Untuk seluruh umat manusia.

Berinvestasi Di Studi Sebagai Menyusun sistem AI yang aman dan andal.
Membuat undang-undang dan peraturan Sebagai mengatur Pembuatan dan penggunaan AI.
Di bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa AI digunakan Sebagai kebaikan dan bukan Sebagai kejahatan.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ilmu Pengetahuan AI Deepfake Akansegera Membuat Sulit Bedakan Manusia dan Android