Data Sensitif Jet Tempur Siluman F-22, F-35, dan Bomber B-2 AS Bocor Hingga China, Rusia, dan Iran

Pemerintah AS mendenda kontraktor Defender RTX atas tuduhan Yang Berhubungan Di Kegagalan penanganan rahasia militer, termasuk data sensitif jet tempur siluman F-22, F-35, serta bomber B-2 Spirit. Foto/Lockheed Martin

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) Memberi denda senilai USD200 juta kepadakontraktor Defender RTX atas tuduhan Yang Berhubungan Di Kegagalan penanganan rahasia militer, termasuk data sensitif tentang jet tempur siluman F-22, F-35, serta pesawat pengebom (bomber) B-2 Spirit.

Pelanggar ini terjadi Pada para karyawan RTX melakukan perjalanan Hingga China, Rusia, Iran, dan Negeri-Negeri lain, yang menimbulkan kekhawatiran tentang perlindungan informasi rahasia.

Denda ini dijatuhkan menyusul hasil pengungkapan sukarela RTX atas 750 Pelanggar Undang-Undang Pengawasan Produk Ekspor Senjata dan Peraturan Lalu Lintas Senjata Internasional (ITAR)—yang terjadi Di enam tahun, Di Agustus 2017 hingga September 2023.

Menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, Pelanggar tersebut melibatkan Produk Ekspor Produk Internasional Defender yang tidak sah Sebab yurisdiksi dan klasifikasi yang tidak tepat, Produk Ekspor Produk Internasional Defender yang dirahasiakan secara tidak sah, dan pengangkutan Produk Internasional Defender yang tidak sah Di karyawan RTX Hingga tujuan yang dilarang.

“RTX mengungkapkan semua dugaan Pelanggar secara sukarela,” kata Departemen Luar Negeri AS Untuk pengumumannya Di 30 Agustus 2024.

“RTX juga bekerja sama Di peninjauan Departemen [Luar Negeri] atas masalah ini dan telah menerapkan berbagai perbaikan Di Inisiatif kepatuhannya Dari tindakan yang dipermasalahkan,” lanjut pengumuman tersebut, yang dilansir EurAsian Times, Minggu (1/9/2024).

Pihak RTX, Melewati seorang juru bicaranya, mengatakan; “Tindakan tersebut sejalan Di harapan perusahaan, yang kami ungkapkan Di laporan pendapatan kuartal kedua perusahaan Di 25 Juli 2024.”

Pernyataan itu Menunjukkan bahwa RTX telah Mengharapkan penyelesaian tersebut dan telah mulai menangani masalah kepatuhan yang menyebabkan Pelanggar.

Sebagai Dibagian Di penyelesaian denda tersebut, Departemen Luar Negeri AS telah setuju Untuk menangguhkan USD100 juta Di denda USD200 juta, Di Syarat bahwa RTX menggunakan dana tersebut Untuk tindakan kepatuhan perbaikan yang disetujui berdasarkan Perjanjian Persetujuan.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Data Sensitif Jet Tempur Siluman F-22, F-35, dan Bomber B-2 AS Bocor Hingga China, Rusia, dan Iran