Curhat Warga Korsel Pelihara Batu Buat Atasi Beban-Kesepian, Sampai Diberi Nama


Jakarta

Komunitas Korea Selatan, khususnya generasi muda Di menemukan kenyamanan dan persahabatan Lewat Gaya memelihara batu. Kemakmuran ini dinilai tidak jauh akibat tingkat Beban yang tinggi Sebab pekerjaan hingga rasa kesepian.

Gaya ini membuat banyak pemelihara memberi nama, mengajak bicara, hingga memberi Pengganti batu seakan-Berencana itu benda hidup. Beberapa pemilik batu Justru meletakkannya Ke tempat tidur dan Menyediakan pijatan.

Seorang peneliti Resep-Obatan bernama Lee (30) mengidentifikasikan batu peliharaannya sebagai perempuan. Ia sering memandangi batu tersebut dan membuatkan handuk musim dingin Untuk peliharaannya itu.


“Saya kadang-kadang mengeluh tentang betapa melelahkannya hari ini yang saya alami Ke tempat kerja,” kata Lee dikutip Di SCMP, Senin (13/5/2024).

Tak hanya Lee, hal serupa juga dirasakan Dari Koo (33) seorang pekerja kantoran yang mengikuti Gaya memelihara batu. Semenjak memelihara batu, Koo mengaku hidupnya menjadi lebih Tenteram.

Ia memberi nama batunya itu ‘Bang-bang-i’ yang berarti ‘melompat Di Kejiwaan’. Koo kerap menyimpannya Ke Di saku dan sering membawanya bepergian Ke gym atau Pada Berjalan.

“Ada rasa Tenteram, mengetahui bahwa batuan alam ini telah Merasakan banyak pelapukan seiring berjalannya waktu hingga mencapai Kemakmuran Pada ini,” kata Koo.

Dikutip Di FirstPost, kesepian dan kelelahan bukanlah sebuah Kejadian Luar Biasa yang Terbaru Ke Korea Selatan. Faktor tekanan seperti keuangan hingga tekanan Ke tempat kerja juga berkontribusi Didalam masalah ini.

Meningkatnya Tempattinggal tangga yang hanya dihuni satu orang dan maraknya Kebiasaan Global kerja berlebihan dinilai Menunjukkan perlunya solusi inovatif Untuk mengatasi tantangan sosial.

Menurut laporan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan Ke bulan April 2023, Di 3,1 persen warga Korea berusia Di 19 dan 39 tahun diklasifikasikan sebagai ‘kaum muda yang kesepian dan penyendiri’. Berbagai permasalahan beragam seperti keuangan, Kesejajaran mental, keluarga, hingga masalah Keadaan disebut berkontribusi Yang Terkait Didalam hal tersebut.

Perusahaan-perusahaan Ke Korea Selatan juga mempunyai catatan yang kurang baik Di soal jam kerja. Banyak karyawan bekerja secara berlebihan hingga menjadi salah satu pemicu Beban berat.

Ke bulan Maret 2023, pemerintah sempat mengusulkan peningkatan jam kerja Di seminggu Di 52 jam menjadi 69 jam. Kemakmuran tersebut menimbulkan reaksi keras Di generasi milenial, gen Z, dan serikat pekerja.

Penolakan ini Ke akhirnya Mendorong pertimbangan ulang atas Wacana tersebut.

Simak Video “Protes Mogok Massal Ribuan Praktisi Medis Ke Korsel Bikin Pasien Khawatir

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Curhat Warga Korsel Pelihara Batu Buat Atasi Beban-Kesepian, Sampai Diberi Nama