Cerita Warga Singapura yang Sudah Doyan Makan Serangga Sebelum 2015

Jakarta

Memakan serangga bukanlah hal yang normal dilakukan warga Singapura sampai Badan Pengawas Ketahanan Pangan atau Singapore Food Agency (SFA) resmi mengizinkan 16 serangga Untuk dikonsumsi. Syarat ini resmi berlaku Sebelum Senin (8/7/2024).

Meski banyak netizen Singapura merasa jijik Bersama serangga, ada sejumlah orang yang memang sudah terbiasa menyantapnya Malahan sebagai camilan. Fao Maosheng misalnya, Sebelum 2015, konsumsi serangga bukan lagi hal aneh baginya.

Fao Mendukung regulasi tersebut, terlebih banyak generasi muda yang disebutnya lebih terbuka Untuk mencoba serangga sebagai Konsumsi.


“Ini adalah Di yang tepat Untuk saya Untuk menimbun serangga,” kelakar Fao, dikutip Untuk Mothership, Kamis (11/7/2024).

“Saya sebenarnya cukup senang bahwa mereka [pemerintah] membiarkan hal ini terjadi sekarang,” lanjut dia.

Fao pertama kali mencicipi serangga ketika rekannya membawa pulang cacing bambu goreng Untuk Thailand.

“Sebenarnya tidak buruk,” kenang pria berusia 34 tahun itu. “Ini seperti makan Rice Krispies tetapi rasanya tidak terlalu kuat.”

Ia tidak Memiliki kekhawatiran yang sama Pada serangga seperti kebanyakan orang. Sebagai ahli entomologi yang mempelajari serangga dan hewan merayap lainnya Ke Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian (Universitas Nasional Singapura), memakan serangga, atau entomophagy, sebagaimana istilah ilmiahnya, bukanlah Konsep Terbaru baginya.

Fao bercerita, Sebelumnya mencicipi serangga Untuk pertama kalinya, ia sudah mengetahui seperti apa potensi rasanya.

“Malahan jika saya bukan ahli entomologi, saya rasa saya Berencana tetap terbuka Untuk memakan [serangga],” kenang Fao.

Ketertarikan Fao Pada serangga dimulai Sebelum kecil, seperti yang biasa terjadi Ke anak-anak. Berbeda Bersama orang lain, minat ini tidak memudar hingga dewasa.

Sambil Itu anak-anak lain bermain-main Ke taman bermain, Fao ingat bahwa dia biasanya ditemukan berjongkok Ke Di semak-semak dan rumput, mencari serangga Untuk dikumpulkan dan dibawa pulang.

Memori inti baginya adalah memelihara kecoak sebagai ‘hewan peliharaan’ pertamanya.

Fao yang berusia tujuh tahun menemukannya Ke rumahnya, dan Sesudah Itu memikatnya Bersama sepotong apel yang dipotong. Dia menyimpan kecoa tersebut Pada Di seminggu Ke Untuk wadah plastik kecil Sebelumnya serangga lain, ulat, Memikat perhatiannya.

Ketertarikannya Pada serangga terus berlanjut hingga ia tumbuh dewasa, dan Fao akhirnya melanjutkan studi biologi lingkungan Ke National University of Singapore.

Tahun 2015 adalah momen Fao mencoba serangga Untuk pertama kalinya, yang memicu perjalanan gastronomi Terbaru baginya. Untuk mencari serangga lain yang bisa dicoba dan tambahan rasa eksotis Terbaru Ke langit-langit mulutnya, ia berkelana secara online Untuk mencari apakah ada perusahaan Ke Singapura yang menjual atau mendistribusikan produk tersebut, tetapi tidak berhasil.

Hal ini dikarenakan Produk Impor dan penjualan serangga Untuk konsumsi manusia belum Memperoleh izin Untuk SFA.

Fao Sesudah Itu menemukan toko online yang menjual produk Konsumsi yang dia cari. Salah satunya, Thailand Unique.

NEXT: Pro-Kontra Makan Serangga

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Warga Singapura yang Sudah Doyan Makan Serangga Sebelum 2015