Baniyah Sisihkan Keuntungan Dagang Rp50 Ribu per Hari Untuk Berangkat Haji

Tangis Baniyah pecah Sesudah menginjakkan kakinya Di Madinah. Perempuan berusia 59 tahun asal Wonosobo, Jawa Ditengah itu sujud syukur Sesudah keluar Di gate fast track Bandara AMAA Madinah, Rabu (15/5/2024). Foto: SINDOnews/Andryanto Wisnuwidodo

MADINAH – Tangis Baniyah pecah Sesudah menginjakkan kakinya Di Madinah. Perempuan berusia 59 tahun asal Wonosobo, Jawa Ditengah itu langsung sujud syukur Sesudah keluar Di gate fast track Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Rabu (15/5/2024).

Baniyah yang mengenakan gamis batik perpaduan hijau hitam itu mengungkapkan perasaannya yang campur aduk Sesudah tiba Di Madinah.

“MasyaAllah kulo seneng banget gusti kulo pinaringan sehat, kulo saget ibadah haji . (MasyaAllah saya senang sekali Ya Allah, saya diberi Kesejajaran bisa beribadah haji),” ujar Baniyah.

Dia bersyukur Menyambut panggilan Allah SWT Sebagai menunaikan ibadah haji meski harus seorang diri. “Inggih, kulo piyambak (iya, saya berangkat sendiri). Suami sudah meninggal. Seneng banget, semoga menjadi mabrur,” ucapnya.

Perjuangan Baniyah memenuhi panggilan Allah tidaklah mudah. Sepeninggal suaminya, Baniyah mulai menabung Di hasil berdagang.

Dia menunggu 9 tahun Sebagai berkesempatan menunaikan rukun Islam kelima Di tahun ini. “Iya, menunggu 9 tahun. Saya sisihkan tiap hari Di hasil keuntungan dagang sebesar Rp50 ribu-Rp100 ribu,” katanya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Baniyah Sisihkan Keuntungan Dagang Rp50 Ribu per Hari Untuk Berangkat Haji