Incar Rafah, Jet Tempur Israel Malah Jatuhkan Bom Setengah Ton Di Kotanya Sendiri

TEL AVIV – Pilot jet tempur Angkatan Udara Israel (IAF) melakukan Kegagalan besar, yakni Memberi bom seberat setengah ton Di kotanya sendiri ketika Melakukan serangan Hingga Rafah, Gaza.

Bom sebesar itu dijatuhakan Di desa Yated, Daerah kota Israel yang Didekat perbatasan Gaza, Di 17 Mei 2024.

Menurut investigasi internal militer Zionis Israel, bom tersebut jatuh Di sebuah jet tempur Di operasi Di Rafah. Tetapi senjata itu tidak meledak.

Pihak berwenang Zionis tidak merinci jenis bom atau jet tempur yang menjatuhkannya.

Tetapi, foto-foto amunisi yang jatuh Menunjukkan bahwa lokasinya Didekat Di pemukiman penduduk dan Mungkin Saja membahayakan keselamatan penduduk setempat jika meledak. Hal ini Berencana menyebabkan kerugian besar baik manusia maupun material Untuk pemukiman Israel.

“Itu tidak meledak. Ini adalah peristiwa yang tidak biasa, dan kondisinya Berencana diperiksa secara mendalam,” kata Pasukan Defender Israel (IDF) Di sebuah pernyataan, seperti dikutip Di Times of Israel, Minggu (19/5/2024).

Segera Setelahnya amunisi tersebut terlihat, Skuat Metode IAF dikirim Hingga lokasi kejadian dan segera memulai penyelidikan mendalam atas insiden tersebut.

“Penyelidikan Berencana disampaikan kepada komandan Angkatan Udara. Ordonansi yang terjatuh kini dikumpulkan Dari pasukan IDF dan Berencana dievakuasi nanti. Kelompok diminta Sebagai menjauh Di Daerah tersebut sampai Kegiatan aparat Perlindungan berakhir,” lanjut IDF.

Pihak berwenang Zionis Lagi Merencanakan Sebagai mengevakuasi warga Di Daerah tersebut.

Insiden itu terjadi ketika militer Zionis gencar Melakukan serangan udara Hingga Rafah timur, lingkungan Zeitoun Di Kota Gaza, dan Jabalia.

Awal bulan ini, Perdebatan Mutakhir muncul ketika sekutu terdekat Israel; Amerika Serikat, Mengeluarkan bahwa mereka telah berhenti mengirim bom Hingga Israel Di Ditengah kekhawatiran bahwa operasi darat yang signifikan Di kota Rafah Di Gaza selatan masih terus berlanjut. Pejabat AS mengatakan kiriman yang ditahan termasuk bom seberat 2.000 pon.